Nama
: Rangga Dwi Fachreza
NPM : 58414905
Kelas : 1IA17
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Pipit Fitriah
NPM : 58414905
Kelas : 1IA17
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Pipit Fitriah
1. PERTUMBUHAN INDIVIDU
- PENGERTIAN INDIVIDU
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat
- Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain.
Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, dimana suatu organisme yang dulunya kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu.
Perkembangan adalah suatu proses differensiasi, organogenesis dan diakhiri dengan terbentuknya individu baru yang lebih lengkap dan dewasa. Perkembangan lebih bersifat kualitatif, dimana suatu organism yang sebelumnya masih belum matang dalam sistem reproduksinya (dewasa), menjadi lebih dewasa dan matang dalam sistem reproduksinya sehingga dapat melakukan perkembangbiakan.
- FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN INDIVIDU
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu,
yaitu:
1. Faktor Biologis :
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh
yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan
bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan
biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang
memiliki karakteristik fisik yang sama.
2. Faktor Geografis :
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula
pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan
dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun
jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan
individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
3. Faktor Kebudayaan
Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian
anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat
yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.
2. FUNGSI KELUARGA
1. PENGETIAN FUNGSI KELURGA
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau
tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga tersebut.
Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati &
Santun, 2008) adalah :
a) Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan
keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan
saling menghargai antar anggota kelurga.
b) Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam
keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat
individu untuk belajar bersosialisasi.
c)
Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d) Fungsi Ekomomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh
anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
e) Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya
masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan.
MACAM-MACAM FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Pendidikan
Orangtua sebagai anggota keluarga berfungsi untuk mendidik
anak-anak, dengan menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi. Selain
pendidikan formal, keluarga juga bisa memberikan didikan informal diluar
sekolah.
Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang
berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan Negara.
b. Fungsi Religius
Keluarga juga berfungsi memperkenalkan
agama atau keyakinan kepada ana-anak sejak mereka masih kecil.
Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak
mereka untuk bekal kehidupan setelah di dunia ini. Karena harus kita ingat
bahwa tidak selamanya manusia hidup di dunia.
c. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi ini harus dijalankan oleh kepala keluarga. Ayah sebagai
kepala keluarga wajib untuk bekerja mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan rumah tangga.
Namun, di zaman emansipasi wanita sekarang ini tidak jarang kita lihat ada
ibu-ibu yang turut membantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai
wanita karier.
3. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
1. PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga merupakan bagian masyarakat
yang fundamental bagi kehidupan pembentukan kepribadian anak manusia. Hal ini
diungkapkan Syarief Muhidin (1981:52) yang mengemukakan bahwa : “Tidak ada
satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam membentuk
keperibadian anak selain keluarga. Keluarga tidak hanya membentuk anak secara
fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis”.
Pendapat diatas dapat dimungkinkan
karena keluarga merupakan lingkungan pertam dan utama bagi seorang anak
manusia, di dalam keluarga seorang anak dibesarkan, mempelajari cara-cara
pergaulan yang akan dikembangkannya kelak di lingkungan kehidupan sosial yang
ada di luar keluarga. Dengan perkataan lain di dalam keluarga seorang anak
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik, psikis maupun
sosial, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Disamping itu
pula seorang anak memperoleh pendidikan yang berkenaan dengan nilai-nilai
maupun norma-norma yang ada dan berlaku di masyarakat ataupun dalam keluarganya
sendiri serta cara-cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sedangkan istilah keluarga itu sendiri memiliki beraneka ragam
pngertian, salh satunya diungkapkan oleh Paul B Houton dan Chester L Hunt
(1987:267) adalah sebagai berikut :
- a.Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama
- b.Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau
perkawinan
- c.Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak
- d.Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak
- e.Satu orang dengan beberapa anak.
Karena beragam dan luasnya pengertian
tentang keluarga maka penting adanya pembatasan atau definisi keluarga.
Diantaranya pendapat Burgess dan Lock yang membedakan keluarga dengan kelompok
sosial lainnya adalah sebagai berikut
Keluarga adalah susunan orang-orang
yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Pertalian
antara suami dan istri adalah perkawinan dan hubungan antara orang tua dan anak
biasanya adalah darah atau kadangkala adopsi
Anggota-anggota keluarga ditandai
dengan hidup bersama dibawah satu atap dan merupakan susunan satu rumah tangga,
kadang-kadang seperti masa lampau rumah tangga adalah keluarga luas, meliputi
didalamnya empat sampai lima generasi. Sekarang rumah tangga semakin kecil
ukurannya, umunya dibatasi oleh suami istri anak atau dengan satu anak, dua
atau tiga anak.
Keluarga merupakan kesatuan dari
orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan
peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri,
saudara laki-laki dan saudara perempuan. Peranan-peranan tersebut dibatasi oleh
masyarakat, tetapi masing-masing keluarga diperkuat melalui sentimen-sentimen
yang sebagian merupakan tradisi dan sebagian lagi emosional yang menghasilkan
pengalaman
2. PENGETIAN MASYARAKAT
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktana, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional. Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
3. GOLONGAN-GOLONGAN MASYARAKAT
Untuk memudahkan klasifikasi masyarakat ke dalam golongan
atas, tengah dan bawah, berikut penjelasan dari masing – masing lapisan di Desa
Karehkel :
1. Golongan atas
merupakan anggota
masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi masyarakat di Desa
Karehkel. Di Desa Karehkel orang yang dianggap mempunyai kekuasaan adalah Bapak
Yunus (RW 04) dan Bapak Saefudin (RW 10). Hal ini dibuktikan dari hasil turun
lapang berdasarkan wawancara dengan beberapa warga di Desa Karehkel. Menurut
penuturan beberapa warga, seperti Ibu Emang, Doni, Ibu Samin, Ibu Ratna, Ibu
Rina, Pak Sholeh, dll.
Mereka sama-sama menyebutkan bahwa orang yang berpengaruh dan
disegani di desa tersebut adalah Bapak Yunus di RW 04 dan Bapak Syaifudin di RW
10. Kedua orang tersebut mempunyai kesamaan profesi yang bergerak dalam bidang
keagamaan. Mereka dinilai mempunyai kekuasaan karena perkataan dan pendapat
mereka yang mengacu kepada Al-Qur’an dan Hadits selalu didengar oleh warga.
Selain itu, mereka juga ikut berperan dalam pengambilan keputusan suatu masalah
yang terjadi di desa tersebut.
2. Golongan menengah
merupakan anggota
masyarakat yang mempunyai posisi sebagai ketua kelompok tani yang bernama Bapak
Sholeh (Ketua Kelompok Sugih Tani). Hal ini dibuktikan dari hasil kunjungan dan
wawancara kami secara langsung kepada Bapak Sholeh.
Dari hasil wawancara, terlihat bahwa beliau memiliki akses
informasi langsung terhadap pihak luar yaitu Mr. Huang dari Taiwan tentang
sistem pertanian organik. Oleh karaena itu, beliau mempunyai kekuasaan dalam
membina anggota kelompoknya. Selanjutnya, anggota kelompok tersebut akan
menyebarkan informasi tentang penyuluhan kepada buruh tani.
3. Golongan bawah
merupakan anggota
masyarakat yang berprofesi sebagai buruh tani. Mereka tidak memiliki pengaruh
dalam pengambilan keputusan secara langsung. Selain itu mereka tidak memiliki
sumber daya yang cukup dan tidak mau menerapkan inovasi.
Adapun alas an mereka tidak mau menerapkan inovasi pertanian
organik karena sistem pertanian ini membutuhlkan modal yang sangat besar untuk
pembelian net, perawatan yang sulit dan resiko kerugian yang ckup tinggi
apabila mengalami gagal panen.
4. PERBEDAAN ANTARA KELOMPOK MASYARAKAT
INDUSTRI DENGAN MASYARAKAT NON INDUSTRI
1. Masyarakat non Industri
Secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi
kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu
kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
Dalam kelompok primer, interaksi antar
anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini
disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering
berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih
akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan
lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas
pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih
dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung
atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer,
antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan
lain sebagainya.
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian
tertentu, disamping dituntut dedikasi.
Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai
target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah
disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik,
perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
2. Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa
kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan
saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau
kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan
kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut,
tukang las, ahli mesin, ahli listrik, ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara
mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula,
ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian
semakin komplek pembagian kerja, semakin banyak tibul kepribadian individu.
Perbedaan antara masyarakat industry
dan masyarakat non industry adalah terdapat pada mata pencarian peranan serta
tempat dimana mereka berada. Jika di non industry masyarakat yanga ada di atur
atas dasar pertimbangan rasional sehingga masyarakat non industry sekunder
kurang memiliki sifat kekeluargaan yang bagus.
4. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT
A.
MAKNA INDIVIDU
Makna Individu : Manusia sebagai makhluk individu
mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya.
Tidak hanya dengan mata, telinga,
tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat
mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan,
rasa estetis dalam individunya.
B. MAKNA KELUARGA
Makna Keluarga : Makna keluarga termasuk juga dengan
pengertian keluarga yg saya ketahui seperti betikut yang terdiri dari
Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan
darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain.
C. MAKNA MASYARAKAT
Makna Masyarakat : makna masyarakat termasuk juga dengan
pengertian dari masyarakat tersebut yaitu merupakan istilah yang
digunakan untuk menerangkan komunitisi manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan
masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai individu.
Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud
sesuatu yang dibuat - atau tidak dibuat - oleh kumpulan orang
itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial.
D. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN
MASYARAKAT
Aspek individu,
keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa
dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan
pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu.
Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka
individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu
dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu,
individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk
mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.
5.URBANISASI
. 1. PENGERTIAN URBANISASI
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang
cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa
dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan.
Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi
dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum,
perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah
yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari
desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri
dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk
tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan
penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa,
seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan,
informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong,
memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk
yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau
sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan
urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
2. PROSES TERJADINYA
URBANISASI
Proses Urbanisasi terjadi Karena danya dua Faktor Utama :
a. Faktor Penarik
Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang lebih modern
2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
b. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
REFERENSI :