NPM : 58414905
Kelas : 1IA17
1. PENGERTIAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi,
sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang
dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan
kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya
tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan
yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti
pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin
didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan
harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha
dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu
dapat terwujud.
2.
PENGERTIAN KEPERCAYAAN DAN MAKNA HIDUP
Kepercayaan berasal
dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan
adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis
pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri,
melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan
atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat
kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik
langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu
dapat dibedakan atas :
1.
Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan
kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri
sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan
kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau
terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena
ucapannya”.
3.
Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan
demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat.
Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai
arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan
(totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang
mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi
hanya kewajiban.
Karena itu
jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis
negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga
wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
4.
Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan
kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu
bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat
penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan
Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya
Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka
manusia harus percaya kepada Tuhan.
•
Menyebutkan 3 teori kebenaran :
1. Teori
Koherensi atau Konsistensi yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan
itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya
yang dianggap benar.
2. Teori
Korespondensi yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar
bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorenponden(berhubungan)dengan
obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori
Pragmatis yaitu kebenaran sutu pernyataan diukur dengan kriteria apakah
pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
3. MAKNA KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata
percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah
hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Adapun
ucapan yang sering kita dengar :
·
Ia tidak
percaya pada diri sendiri
·
Saya tidak
percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya akan
kebenarannya.
·
Kita harus
percaya akan nasihat-nasihat Kiai itu, karena nasihat-nasihat itu diambil dari
ajaran AL-Quran dan sebagainya.
Dengan contoh
berbagai kalimat yang sering kita dengar dalam ucapan sehari-hari itu, maka
jelaslah kepada kita bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki
seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan
diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain
itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang
lain yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang
diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin
besar kewibawaan yang memberi tahu mengenai pengetahuan itu makin besar
kepercayaan.
Dalam hal
beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang
beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing. Misalnya Adi beragama
islam, maka yakinlah Adi bahwa agama itu benar. Kalau Adi tidak yakin bahwa
agama itu benar, maka itu bukan agama bagi Adi. Sebaliknya, kalau orang lain
beragama lain, harus dianggap bahwa ia yakin terhadap kebenaran agaa itu.
Keyakinan itulah yang perlu dihormati.
4. NILAI –
NILAI BUDAYA SEBAGAI TOLAK UKUR HARAPAN
Dalam hasil
budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya yang
dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam sastra jawa misalnya antara lain
terdapat nilai budaya meliputi:
a. Nilai
kejuangan dan semangat pengorbanan
yaitu nilai
perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti
kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan,dll
b. Nilai
kerumahtanggaan
yaitu nilai
yang diharapkan berkembang dalam setiap keluarga
c. Nilai
kemandirian kaum wanita
yaitu, Nilai
yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita
Dalam hidup
di dunia, manusia dihadapkan pada persoalan yang beragam baik itu masalah
positif maupun negative. Untuk menghadapi persoalan hidup tersebut manusia
perlu belajar dari manusia lainnya baik formal maupun informal agar memiliki
kehidupan yang sejahtera menurut Aristoteles, hidup dan kehidupan itu berasal
dari generation spontanea, yang berarti kehidupan itu terjadi dengan
sendirinya. Dengan pengetahuan serta pengertian agama tentang adanya kehidupan
abadi di akhirat, manusia menjalankan ibadahnya. Ia akan menjalankan perintah
Tuhan melalui agama, serta menjauhkan diri dari larangan yang diberikan-Nya.
Manusia menjalankan hal itu karena sadar sebagai makhluk yang tidak berdaya di
hadapan Tuhan.
MACAM-MACAM NILAI
Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu :
a. Nilai logika adalah nilai benar salah
b. Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah
c. Nilai etika/moral adalah nilai baik buruk
Berdasarkan klasifikasi di atas, kita dapat memberikan contoh dalam
kehidupan. Jika seorang siswa dapat menjawab suatu pertanyaan, ia benar secara
logika. Apabila ia keliru dalam menjawab, kita katakan salah. Kita tidak bisa
mengatakan siswa itu buruk karena jawabanya salah. Contoh nilai estetika adalah
apabila kita melihat suatu pemandangan, menonton sebuah pentas pertunjukan,
atau merasakan makanan, nilai estetika bersifat subjektif pada diri yang
bersangkutan. Seseorang akan merasa senang dengan melihat sebuah lukisan yang
menurutnya sangat indah, tetapi orang lain mungkin tidak suka dengan lukisan
itu. Nilai moral adalah suatu bagian dari nilai, yaitu nilai yang menangani
kelakuan baik atau buruk dari manusia.moral selalu berhubungan dengan nilai,
tetapi tidak semua nilai adalah nilai moral. Moral berhubungan dengan kelakuan
atau tindakan manusia. Sebagai
mahasiswi harapan saya ingin membahagiakan orangtua saya, mencapai kesuksesan
dalam hidup, mengejar mimpi yang ingin diraih, jangan pernah putus asa walaupun
saya sering mendapatkan kegagalan dalam hidup dan semangat untuk meraih apa
yang ingin anda capai, jangan lupa berdoa dan berusaha lebih giat lagi. Semoga
tulisan ini bermanfaat untuk kalian semua.
Dalam hasil
budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya yang
dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam sastra jawa misalnya antara lain
terdapat nilai budaya meliputi:
a. Nilai kejuangan dan semangat pengorbanan.
Yaitu nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan,dll
b. Nilai kerumahtanggaan.
Yaitu nilai yang diharapkan berkembang dalam etiap keluarga.
c. Nilai kemandirian kaum wanita.
Yaitu, Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.
a. Nilai kejuangan dan semangat pengorbanan.
Yaitu nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan,dll
b. Nilai kerumahtanggaan.
Yaitu nilai yang diharapkan berkembang dalam etiap keluarga.
c. Nilai kemandirian kaum wanita.
Yaitu, Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.
TULISAN HARAPAN DAN CITA-CITA :
Harapan yang
ingin saya raih dalam 1 tahun kedepan adalah saya ingin dapat menguasai
berbagai macam bahasa komputer seperti java,pascal, python, vb, delphi, agar
apabila ada suatu project yang menyulitkan saya sudah dapat menyelesaikannya
dengan cepat dan mudah, Lalu cita-cita saya dalam 1 tahun kedepan adalah saya
mendapatkan nilai A semua dalam ipk saya ,agar orang tua saya bangga serta agar
saya gampang untuk mendapatkan pekerjaan. Lalu harapan saya 5 tahun kedepan
adalah saya mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan dalam sebulannya minimal Rp
25.000.000 agar dapat membantu berbagai saudara saya serta menyenangkan orang
tua dan pacar, cita- cita saya dalam 5 tahun kedepan adalah menjadi General
Manager, Lalu harapan saya lebih dari 5 tahun kedepan adalah menjadi seorang
ayah yang dapat menyenangkan banyak orang ,dari anak , istri , orang tua ,
serta semua keluarga dan kawan-kawan, dan sudah memiliki rumah ,mobil,dan
berbagai bisnis yang menyenangkan bagi saya, dan cita-cita saya lebih dari 5
tahun kedepan adalah saya ingin menjadi seorang presiden Indonesia,agar
indonesia bangkit dan menjadi negara yang memiliki kesejahteraan dimana-mana.
REFERENSI :